Sabtu, 02 Juni 2012

Psikologi Perkembangan


               Psikologi Perkembagan adalah hal yang sangat menarik untuk dibicarakan. Berangkat hanya dari Sigmund Freud atau Carl Jung yang berhasil menemukan hubungan kejiwaan dengan tingkah laku manusia (psikologi analisa), saya menemukan fakta yang menarik mengenai perkembangan tingkah laku manusia khususnya manusia pada tingkat remaja pada saat ini. Konteks perkembangan yang saya amati ini mengambil sample dari lingkungan sekitar saya yang akan kita refleksikan terhadap perkembangan selanjutnya.

Melalui pendekatan secara personal maupun kelompok, saya berhasil menemukan suatu fakta bahwa sesungguhnya tingkah laku manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dia dibesarkan namun, faktor yang paling kuat mempengaruhi adalah ORANGTUA (Parents). Bisa dipungkiri bahwa sebenarnya perilaku manusia itu sangat dipengaruhi oleh keadaan di lingkungannya. Disini saya akan menggunakan istilah home (rumah). Rumah yang saya maksud bukan rumah secara fisik tetapi dimana ia tinggal. Dengan demikian tidak timbul pertanyaan mengenai masalah yang mempunyai rumah dan tidak. Memang itu juga berpengaruh tetapi akan kita bahas kemudian.

Rumah menjadi tempat pertama pendidikan berlangsung. Dari sejak kecil  orang yang dibesarkan oleh orangtuannya tentunya akan berbeda dengan orang yang tidak dibesarkan oleh orangtua. Saya sangat setuju dengan Thomas Hobbes mengenai teori "Tabula Rasa" yang menyatakan bahwa orang yang baru dilahirkan ibaratkan "kertas putih" dan setiap orang akan menulis dalam kertas putih. lingkungannyalah tentunya akan sangat mempengaruhi dia. Orangtua tentunya akan sangat mempengaruhi isi kertas tersebut, karena dari isi kertas yang dituliskan itulah nantinya akan menjadi karakter sang anak. Kalau menurut Yohanes Chrystosomus (347-407), orangtua itu ibaratnya seorang pelukis dan pemahat bagi sang anak. Apa yang dilakukan pada sang anak tentunya itu menjadi suatu bentuk kepribadian bagi sang anak. Jadi tidaklah mengherankan jika seorang anak yang broken home akan mempengaruhi kepribadian terhadap anak. Sikap yang bagaimana itu akan lihat kemudian. Tetapi yang sangat saya tekankan disini adalah orangtua sebagai pendidik anak adalah kunci dari kepribadian dan kesuksesan dimasa mendatang.

Melalui serangkaian test dan uji coba dengan metode hipnoterapi kepada beberapa teman, saya menemukan fakta penting pengenai kepribadian orang misalnya:

1. Pengaruh masa kecil seseorang yang suram misalnya tertindas dan sering disakiti, akhirnya si anak menjadi tertekan batin dan itu dibawa hingga dia dewasa. Hal ini dicirikan dengan orang sulit untuk bergaul dengan orang. Dia akan senang untuk berdiam diri, akan lebih tertutup, dan selalu berpikiran negatif kepada orang lain, bersifat sensitif dan mudah tersinggung. dia akan selalu merasa dikucilkan orang, sehingga dia akan selalu merasa tidak dipedulikan. Dia akan selalu mudah untuk menyerah dan mengatakan bahwa inilah takdirnya.

2. Sikap orang yang broken home atau masalah keluarga, akan sangat jelas muncul ketika kita amati bahkan secara langsung. Orang yang mengalami ini biasanya memiliki emosi yang tinggi, sifatnya lebih egois dan tidak akan mementingkan perasaan orang lain. Sifatnya sering menunjukkan bahwa dia adalah orang yang tegar tetapi sesungguhnya dia yang paling rapuh. Sangat mudah tersinggung dan sangat tertutup terhadap masalah keluarganya. Dalam pembicaraan, biasanya dia tidak suka berbicara tentang keluarganya karena merasa bahwa itu adalah sebuah aib yang tidak boleh dikatakan. Orang yang mengalami seperti ini akan sangat membenci salah satu dari keluarganya misalnya ayah atau ibunya. Akibat dari kebencian ini maka tidak jarang orang yang broken home berusaha untuk mencari pelampiasan dalam hidupnya dan sering lari ke arah yang negatif. Inilah salah satu penyebab banyak remaja yang broken home akan jatuh pada dunia gelap. Namun tidak jarang juga anak yang memiliki masalah dengan keluarganya bisa bertahan dengan kondisinya  seperti itu. Meski dalam hati tentu ada kerinduan yang mendalam adanya suatu perdamaian dalam keluarga.

3. Sikap orang yang dicintai dalam keluarga, bisa jelas kita lihat dalam kehidupan kita, kepribadiannya tentu menyenangkan. orang seperti biasanya dicirikan sebagai orang yang sangat peduli kepada orang lain. orang yang dicintai dalam keluarga akan berusaha untuk mencintai orang lain. Dia akan berusaha untuk mengerti perasaan orang lain atau mudah untuk berempati. Terbuka kepada semua orang dan senang untuk berteman. Orang yang dicintai tidak akan mudah untuk tersinggung atau marah karena dia memiliki kekuatan cinta yang bisa memaafkan orang lain. Cinta yang ditanam oleh orangtua mampu menjadi sumber kekuatannya untuk menghadapi orang lain. Hidupnya akan bebas dan tidak terbeban juga tidak ingin menjadi beban bagi orang lain. Orang yang dicintai biasanya akan sering menjadi sumber teladan bagi orang lain, mampu menginspirasi dan memotivasi orang lain.

Demikianlah beberapa analisis fakta yang dapat saya temukan dilingkungan sekitar. Lalu berada dimanakah posisi kita sekarang? mungkin ini hanya sebagai sebuah opini yang mungkin dapat ditinjau ulang kemudian. Tetapi sejauh pengamatan saya ini yang sangat sering terjadi dan paling banyak terjadi. Untuk menjelaskan karakter manusia tentunya sangat beragam tetapi yang jelas faktor utama sudah bisa kita temukan sekarang. 

Melalui tulsan ini saya hanya ingin mengajak para pembaca terutama bagi mereka-mereka yang merasa mengalami ada permasalahan dalam kehidupan. Saya juga sering bertanya kepada teman-teman yang mempunyai sikap aneh atau bermasalah, dan mereka sendiri menjawab tidak tahu kenapa alasannya bisa bersikap demikian. Dari sini kita harus mendeteksi secepat mungkin terhadap sikap kita yang salah terhadap orang lain agar nantinya tidak menjadi suatu yang buruk bagi kita.

Saya hanya bisa menjelaskan secara biologis, bahwa sifat atau karakter seseorang itu diatur oleh alam bawah sadar manusia. Jelas sekali bahwa memori-memori akan sering membentuk kepribadian kita. Memori yang terekam dalam otak kecil tersebut akan selalu diputar ulang misalnya ketika kita bermimpi atau ketika kita beraktifitas serinng kita mengalami deja vu. Inilah yang disebut sebagai longterm memory dimana otak kita menyimpan seluruh memori dan dia akan keluar ketika ada stimulus yang sama terjadi. Lebih jelas, misalnya orang yang sering dimarahi di rumah, maka ketika ia melihat orang lain dimarahi orang dia akan merasa seperti sedang melihat dirinya dimarahi oleh orangtuanya. Ia merasa seperti kejadian yang sama terjadi. Dengan demikian sifat dipengaruhi kerja otak. Kalau Sigmund Freud mengistilahkan ini dengan neuroanatomy atau anatomi saraf otak.

Untunglah sekarang kepribadian itu bisa ditangani dengan sekarang. Apakah cara yang paling baik dan aman? Menurut saya, kembali kepada Hipnoterapy. Meski pada awalnya saya kurang yakin dengan metode ini, ternyata efeknya sangatlah nyata. Perilaku-perilaku yang menyimpang bisa kembali dilurus, pengaruh masa kecil atau pengaruh dari masalah orangtua bisa diatas. Meskipun pada awal digunakan tahun 1823 untuk bidang medis, saya rasa tidak jarang juga untuk membantu mengatasi masalah psikologis. Jadi segeralah kunjungi para psykiater anda. Jangan ditunda-tunda nanti semakin tua.

Jika ada kritik dan saran saya akan sengan menerimanya. Semoga tulisan ini berguna bagi para pembaca. Terima Kasih.